KUMPULAN PUISI TENTANG TAHUN BARU ISLAM 1444 H YANG MENYENTUH HATI, BULAN MUHARRAM MOMENTUM MEMPERBAIKI DIRI

https://hanyacoretankami.blogspot.com/
Puisi Tentang Tahun Baru Islam 1444 H yang Menyentuh Hati. Dok. Hanyacoretankami.blogspot.com


Alhamdulillahi rabbil 'alamin. Bersyukur kita atas nikmat sehat dan kesempatan umur sehingga bisa menyambut Tahun Baru Islam 1444 Hijriah.


Tak terasa, waktu begitu cepat berlalu ternyata aku dan kamu akhirnya sampai di bulan baru dalam kalender Hijrah. Benar, bulan Muharram.


Seperti halnya perayaan hari-hari Tahun Baru lainnya, Tahun Baru Islam 1444 H yang jatuh pada tanggal 30 Juli 2022 adalah momentum untuk diri, keluarga, dan umat agar kembali dekat dengan Islam.


Meskipun tahun ini, kita masih dalam masa pasca pandemi covid-19, tapi semoga ini tidak mengurangi semangat dan ketulusan kita dalam beribadah, berdoa, maupun berbagi.


Bagi yang selama ini masih pikir-pikir untuk hijrah, maka disegerakanlah. Kita tidak butuh banyak kata-kata karena yang terpenting adalah aksi, tindakan untuk terus memperbaiki diri.


Hari ini, Hanyacoretankami.blogspot.com akan menulis beberapa puisi bertema Tahun Baru Islam 1444 H yang InsyaAllah karyanya bisa kita jadikan bahan renungan dan menginspirasi semangat diri.


Untaian diksi yang terbalut dalam puisi Tahun Baru Islam 1444 H di bulan Muharram ini berisikan ajakan bersyukur, motivasi beribadah dan meningkatkan takwa.


Singkat saja, mari baca bersama ya!


Puisi: Muharram telah tiba

Karya: F Nurul

Muharram telah tiba
Aku liat burung-burung
sedang menari seraya berkicau indah


Rumput-rumput
Tampak semakin hijau
Membuat hatiku
Semakin bahagia


Dzikirku kepada Allah dan
Shalawatku untuk
Nabi Muhammad tercinta



Saban hari terasa semakin indah
Dengan ilmu penuh makna


Puisi: Selamat datang 1 Muharram Tahun Baru Hijriah.
Karya: Tika Rehan

Kami menyambutmu dengan hati suci dan sumringah.
Meski darah tertumpah di bumi Suriah.
Meski korupsi di negeri kami kian membuncah.


Mulai detik ini kami bertekad untuk hijrah.
Tinggalkan perbuatan nista yang terkutuk.
Kami tak sudi menjadi insan yang terjajah.
Oleh bisikan setan yang membuat kami mabuk.


Mulai detik ini kami bertekad untuk hijrah.
Tingggalkan nafsu amarah dan serakah.
Hingga membuat kami menjadi kalah dan bersalah.
Menuju daerah ramah dan amanah.
Mulai detik ini kami bertekad untuk hijrah.


Tinggalkan segala perbuatan tercela dan hina.
Hingga membuat kami menjadi insan yang rendah.
Menjadi insan yang mulia dan bijaksana.


Selamat datang 1 Muharram Tahun Baru Hijriah.
Kami menyambutmu bersama fajar yang merekah.
Tanpa hati resah apalagi gundah.
Berharap datangnya berkah dari Allah yang melimpah.

https://hanyacoretankami.blogspot.com/
Puisi: SELAMAT TAHUN BARU, KAWAN. Dok. Hanyacoretankami.blogspot.com


Puisi: SELAMAT TAHUN BARU, KAWAN
Karya: Gus Mus

Kawan, sudah tahun baru lagi
Belum juga tibakah saatnya kita menunduk memandang diri sendiri
Bercermin firman Tuhan, sebelum kita dihisab-Nya


Kawan siapakah kita ini sebenarnya?
Muslimkah, mukminin, muttaqin,
kholifah Allah, umat Muhammadkah kita?
Khoirul ummatinkah kita?


Atau kita sama saja dengan makhluk lain atau bahkan lebih rendah lagi
Hanya budak perut dan kelamin
Iman kita kepada Allah dan yang ghaib rasanya lebih tipis dari uang kertas ribuan
Lebih pipih dari kain rok perempuan
Betapapun tersiksa, kita khusyuk didepan masa
Dan tiba tiba buas dan binal disaat sendiri bersama-Nya
Syahadat kita rasanya lebih buruk dari bunyi bedug, atau pernyataan setia pegawai rendahan saja.
Kosong tak berdaya.


Shalat kita rasanya lebih buruk dari senam ibu-ibu
Lebih cepat dari pada menghirup kopi panas dan lebih ramai daripada lamunan 1000 anak pemuda.
Doa kita sesudahnya justru lebih serius memohon enak hidup di dunia dan bahagia disurga.
Puasa kita rasanya sekadar mengubah jadual makan minum dan saat istirahat, tanpa menggeser acara buat syahwat, ketika datang rasa lapar atau haus.


Kita manggut manggut, ooh...beginikah rasanya dan kita sudah merasa memikirkan saudara saudara kita yang melarat.
Zakat kita jauh lebih berat terasa dibanding tukang becak melepas penghasilanya untuk kupon undian yang sia-sia
Kalaupun terkeluarkan, harapan pun tanpa ukuran upaya-upaya Tuhan menggantinya lipat ganda
Haji kita tak ubahnya tamasya menghibur diri, mencari pengalaman spiritual dan material, membuang uang kecil dan dosa besar.


Lalu pulang membawa label suci asli made in saudi "HAJI"
Kawan, lalu bagaimana dan seberapa lama kita bersama-Nya
atau kita justru sibuk menjalankan tugas mengatur bumi seisinya,
mensiasati dunia khalifahnya,


Kawan, tak terasa kita semakin pintar, mungkin kedudukan kita sebagai khalifah mempercepat proses kematangan kita paling tidak kita semakin pintar berdalih
Kita perkosa alam dan lingkungan demi ilmu pengetahuan
Kita berkelahi demi menegakkan kebenaran,mengacau dan menipu demi keselamatan
Memukul, mencaci demi pendidikan
Berbuat semaunya demi kemerdekaan
Tidak berbuat apa apa demi ketenteraman
Membiarkan kemungkaran demi kedamaian pendek kata demi semua yang baik halallah sampai yang tidak baik.


Lalu bagaimana para cendekiawan, seniman, mubaligh dan kiai sebagai penyambung lidah Nabi
Jangan ganggu mereka
Para cendekiawan sedang memikirkan segalanya
Para seniman sedang merenungkan apa saja
Para mubaligh sedang sibuk berteriak kemana-mana
Para kiai sibuk berfatwa dan berdoa
Para pemimpin sedang mengatur semuanya
Biarkan mereka di atas sana
Menikmati dan meratapi nasib dan persoalan mereka sendiri


Alhamdulillahi!


Demikianlah tadi contoh puisi tentang Tahun Baru Islam 1 Muharam 1444 H. Tahun baru, bulan baru, dan hari yang baru bisa kita jadikan menginspirasi semangat diri untuk menambah amalan.


Tapi, momentum untuk beribadah tidaklah hanya didasarkan atas hari-hari besar Islam saja. Mari kita jadikan setiap detik, menit, dan waktu sisa ini untuk meningkatkan iman dan takwa.

Post a Comment for "KUMPULAN PUISI TENTANG TAHUN BARU ISLAM 1444 H YANG MENYENTUH HATI, BULAN MUHARRAM MOMENTUM MEMPERBAIKI DIRI"