Ucapan. Hari Raya Waisak diperingati setiap satu tahun sekali.
Jakarta, HANYACORETANKAMI -- Tanggal 16 Mei tahun 2022 diperingati sebagai Hari Raya Waisak. Hari Suci ini menjadi tiga momentum penting terkait langsung dengan perjalanan hidup Sang Buddha, Pangeran Sidharta Gautama, yang dapat menjadi acuan dan tauladan bagi umatnya.
Pada tahun ini, peringatan detik-detik Hari Raya Waisak 2022 atau dikatakan sebagai Hari Buddha akan berpusat di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dibawah koordinasi Perwakilan Umat Budha Indonesia, Walubi. Dalam Peringatan Waisak ini, Walubi mengambil tema 'Jalan Kebijaksanaan Menuju Kebahagian Sejati'.
Selain tema Nasional tersebut, Walubi juga mengusung sub tema 'Marilah Kita Mengaktualisasikan Ajaran Luhur Sang Buddha Dalam Kehidupan Sehari-Hari, Menuju Pencerahan Sempurna Tiada Batasnya'.
Sebagaimana diketahui, perayaan Trisuci Waisak terkait langsung dengan perjalanan hidup Sang Buddha, Pangeran Sidharta Gautama, Mulai dari kelahiran, pencapaian penerangan, hingga kewafatannya dan mencapai Nirwana. Dengan demikian, Trisuci Waisak merupakan dasar ajaran Buddha dan mempunyai arti tersendiri bagi masing-masing diri umat Buddha.
Ajaran moral Buddha Dalam Kehidupan bertumpu kepada lima spektrum nilai, yaitu nilai kemanusiaan, nilai keadilan, nilai keluarga, nilai kejujuran dan nilai pembebasan. Seperti halnya Islam dan Kristen dan agama lain, ajaran Buddha juga menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas, tujuannya agar kita bisa menuju pencerahan sempurna yang tiada Batasnya.
Nilai-nilai inilah yang akan membuka jalan kebijaksanaan menuju bebahagian sejati bukan cuma Kehidupan Sehari-Hari, namun tak terbatas waktu. Inilah yang menjadi tujuan utama kita menyambut detik-detik Waisak.
Pertama, Lahirnya Pangeran Siddharta. Pangeran Siddharta merupakan seorang putra dari pasangan Raja Sudodhana dan Ratu Mahamaya yang lahir di Taman Lumbini pada tahun 623 sebelum Masehi. Kelahiran Pangeran Siddharta ini untuk menjadi seorang Bodhisattva yaitu calon Buddha yang akan mencapai kebahagiaan tertinggi.
Kedua, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung. Pada usia 29 tahun, Pangeran Siddharta pernah pergi meninggalkan istana untuk mencari kebebasan dari umur tua, sakit dan mati. Tepatnya saat Purnama Sidhi bulan Waisak yang jatuh pada 588 sebelum Masehi, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung serta mendapat gelar sebagai Buddha.
Baca: KATA-KATA UCAPAN SELAMAT HARI RAYA WAISAK (HARI BUDDHA) 2566 BE 16 MEI 2022
Ketiga, kewafatannya dan Pencapaian Parinibbana (Nirwana). Di usia 80 tahun, Sang Buddha wafat dan mencapai Nirwana pada 543 sebelum Masehi. Para pengikutnya pun melakukan sujud sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Sang Buddha.
Peringatan Hari Raya Waisak kali ini menandai tahun 2566 BE (Buddhist Era).
Jakarta, HANYACORETANKAMI -- Tanggal 16 Mei tahun 2022 diperingati sebagai Hari Raya Waisak. Hari Suci ini menjadi tiga momentum penting terkait langsung dengan perjalanan hidup Sang Buddha, Pangeran Sidharta Gautama, yang dapat menjadi acuan dan tauladan bagi umatnya.
Pada tahun ini, peringatan detik-detik Hari Raya Waisak 2022 atau dikatakan sebagai Hari Buddha akan berpusat di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dibawah koordinasi Perwakilan Umat Budha Indonesia, Walubi. Dalam Peringatan Waisak ini, Walubi mengambil tema 'Jalan Kebijaksanaan Menuju Kebahagian Sejati'.
Selain tema Nasional tersebut, Walubi juga mengusung sub tema 'Marilah Kita Mengaktualisasikan Ajaran Luhur Sang Buddha Dalam Kehidupan Sehari-Hari, Menuju Pencerahan Sempurna Tiada Batasnya'.
Sebagaimana diketahui, perayaan Trisuci Waisak terkait langsung dengan perjalanan hidup Sang Buddha, Pangeran Sidharta Gautama, Mulai dari kelahiran, pencapaian penerangan, hingga kewafatannya dan mencapai Nirwana. Dengan demikian, Trisuci Waisak merupakan dasar ajaran Buddha dan mempunyai arti tersendiri bagi masing-masing diri umat Buddha.
Ajaran moral Buddha Dalam Kehidupan bertumpu kepada lima spektrum nilai, yaitu nilai kemanusiaan, nilai keadilan, nilai keluarga, nilai kejujuran dan nilai pembebasan. Seperti halnya Islam dan Kristen dan agama lain, ajaran Buddha juga menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas, tujuannya agar kita bisa menuju pencerahan sempurna yang tiada Batasnya.
Nilai-nilai inilah yang akan membuka jalan kebijaksanaan menuju bebahagian sejati bukan cuma Kehidupan Sehari-Hari, namun tak terbatas waktu. Inilah yang menjadi tujuan utama kita menyambut detik-detik Waisak.
SEJARAH HARI RAYA WAISAK
Sejarah Hari Raya Waisak sendiri tak lepas dari perjalanan hidup Sang Buddha, Pangeran Sidharta Gautama, yang dapat menjadi acuan dan tauladan bagi umatnya, yang kelahiran, pencapaian penerangan, hingga kewafatannya dan mencapai Nirwana pada malam purnama bulan Waisak |
| Ucapan. Hari Raya Waisak diperingati setiap satu tahun sekali. (https://hanyacoretankami.blogspot.com/) |
Pertama, Lahirnya Pangeran Siddharta. Pangeran Siddharta merupakan seorang putra dari pasangan Raja Sudodhana dan Ratu Mahamaya yang lahir di Taman Lumbini pada tahun 623 sebelum Masehi. Kelahiran Pangeran Siddharta ini untuk menjadi seorang Bodhisattva yaitu calon Buddha yang akan mencapai kebahagiaan tertinggi.
Kedua, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung. Pada usia 29 tahun, Pangeran Siddharta pernah pergi meninggalkan istana untuk mencari kebebasan dari umur tua, sakit dan mati. Tepatnya saat Purnama Sidhi bulan Waisak yang jatuh pada 588 sebelum Masehi, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung serta mendapat gelar sebagai Buddha.
Baca: KATA-KATA UCAPAN SELAMAT HARI RAYA WAISAK (HARI BUDDHA) 2566 BE 16 MEI 2022
Ketiga, kewafatannya dan Pencapaian Parinibbana (Nirwana). Di usia 80 tahun, Sang Buddha wafat dan mencapai Nirwana pada 543 sebelum Masehi. Para pengikutnya pun melakukan sujud sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Sang Buddha.
Peringatan Hari Raya Waisak kali ini menandai tahun 2566 BE (Buddhist Era).
Post a Comment for "HARI RAYA WAISAK 2022: TEMA DAN SEJARAH"