Kusambut senjang dengan beribu kata tanya dalam hati
Menyambut Ramadhan dalam sendiri
Mencoba melewati dengan ketenangan hati
Hati yang merindu berharap penuh kesabaran
Tapi mengapa hatiku begitu resah dan gelisah dalam kekosongan
Bagai gelombang asa merindukan cinta sejati agar dapat menyentuh keyakinan
Ada hati yang menanti berharap ini bukan impian
Menerpa jiwa beribu kata tanya di benak tak jua terjawab
Adakah bunga kasih kini layu terhepas putik rindu tak menjawab
Cinta kutanam layu sebelum memutik
Hanya puisi cinta yang telah teracik
Kenapa waktu begitu singkat merengengut
Pada bunga kasih yang tak menyahut
Ada jarak memisahkan ada rindu menyentuh hati berselimut
Kini jiwa mulai meronta pada cinta yang mulai kalut
Bunga sayang yang mulai tumbuh tak merona
Kini tandus layu dalam jiwa yang merindu
Pada alunan nada dalam puisi-puisi cinta yang sejati disana
Berharap menyentuh ada secercah cahaya kembali romantis seperti dulu
Andai jiwa ragu ini ragu tak menentu
Katakan pada cinta jangan kau seperti ini selalu
Jangan beribu alasan kau katakan
Jujurlah padaku wahai engkau kerinduan
Akupun akan mengerti dan kusadari
aku bukanlah orang yang kau harapkan menemani hati
Katatakan pada ku cinta
Jangan membuat aku larut dalam jiwa keresahan yang hampa
Engkau yang kuharapkan
Menumpuk sebuah kerinduan
Pada hati yang menyentuh rasa keraguan
Ada jiwa kosong mengharapkan
Menyambut Ramadhan dalam sendiri
Mencoba melewati dengan ketenangan hati
Hati yang merindu berharap penuh kesabaran
Tapi mengapa hatiku begitu resah dan gelisah dalam kekosongan
Bagai gelombang asa merindukan cinta sejati agar dapat menyentuh keyakinan
Ada hati yang menanti berharap ini bukan impian
Menerpa jiwa beribu kata tanya di benak tak jua terjawab
Adakah bunga kasih kini layu terhepas putik rindu tak menjawab
Cinta kutanam layu sebelum memutik
Hanya puisi cinta yang telah teracik
Kenapa waktu begitu singkat merengengut
Pada bunga kasih yang tak menyahut
Ada jarak memisahkan ada rindu menyentuh hati berselimut
Kini jiwa mulai meronta pada cinta yang mulai kalut
Bunga sayang yang mulai tumbuh tak merona
Kini tandus layu dalam jiwa yang merindu
Pada alunan nada dalam puisi-puisi cinta yang sejati disana
Berharap menyentuh ada secercah cahaya kembali romantis seperti dulu
Andai jiwa ragu ini ragu tak menentu
Katakan pada cinta jangan kau seperti ini selalu
Jangan beribu alasan kau katakan
Jujurlah padaku wahai engkau kerinduan
Akupun akan mengerti dan kusadari
aku bukanlah orang yang kau harapkan menemani hati
Katatakan pada ku cinta
Jangan membuat aku larut dalam jiwa keresahan yang hampa
Engkau yang kuharapkan
Menumpuk sebuah kerinduan
Pada hati yang menyentuh rasa keraguan
Ada jiwa kosong mengharapkan
Post a Comment for "PUISI CINTA - RINDU INI MENYENTUH HATI OLEH POETRY"