Hanyacoretankami: Sambutan malam Tahun baru, tentu beberapa hari sebelumnya kita akan menyampaikan pesan ucapan perayaan Natal Tahun 2020 sebagaimana berikut:
Baca: perayaan dan makna natal
Saudara-saudari terkasih,
Kami, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia dan Konferensi Waligereja Indonesia, dengan penuh syukur menyampaikan salam sejahtera kepada Ibu dan Bapak, Saudari dan Saudara sekalian beserta seluruh keluarga.
Pada tahun ini kita merayakan Natal dalam suasana prihatin karena wabah Covid-19 sedang melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia. Virus ini telah merusak berbagai sendi kehidupan manusia. Banyak keluarga berduka karena kehilangan sanak saudara. Banyak pula yang kehilangan pekerjaan. Anak-anak yang harus belajar di rumah kehilangan kesempatan untuk bergaul dengan teman-teman sebaya. Umat gelisah karena tidak dapat beribadah sebagaimana mestinya. Dilaporkan juga bahwa angka kekerasan dalam keluarga bahkan perceraian meningkat. Kondisi ini diperparah dengan maraknya politik identitas yang meningkatkan ujaran kebencian, intoleransi beragama dan etnis, radikalisme agama, serta perpecahan di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat kita.
Seluruh situasi krisis ini mengingatkan kita bahwa sebagai manusia kita sesungguhnya rapuh, baik secara fisik maupun psikis. Kita dengan mudah bisa terjebak dalam keputusasaan akibat beratnya beban kehidupan yang harus kita kelola. Kita rentan terhadap keserakahan yang kerap menjebak kita untuk melakukan korupsi, serta ketidakadilan dalam relasi dengan orang lain maupun dengan lingkungan. Tubuh kita dengan mudah bisa sakit akibat terinfeksi virus, bahkan kita bisa meninggal seketika hanya karena sebuah kelalaian kecil. Keganasan virus ini juga menegaskan bahwa kita semua sama sebagai manusia, sekalipun profesi kita berbeda, suku kita berbeda, agama kita berbeda, pendidikan dan jabatan kita berbeda. Covid-19 mengingatkan bahwa kita semua bisa diserangnya, dan karenanya kita saling membutuhkan satu dengan lainnya.
Satu hal yang membuat kita tetap berdiri teguh di tengah badai ini adalah karena kita yakin bahwa hanya Allah saja sumber pertolongan kita. Sebagai orang Kristen kita bisa menderita sama seperti yang dialami orang lainnya, namun kita bisa menjalaninya dengan damai di dalam keyakinan bahwa Allah sorgawi berjalan bersama kita untuk menghadapinya. Allah tidak membiarkan kita dikuasai oleh roh ketakutan, tetapi oleh kekuatan cinta yang memampukan kita mengontrol hidup kita,dan menghadapi situasi yang sulit ini dengan keyakinan dan kedamaian sepenuhnya.
Saudara-saudari yang terkasih,
Baca: SEJARAH PERAYAAN NATAL
Merayakan Natal dalam situasi seperti ini mengajak kita untuk melihat dan merasakan kehadiran Yesus sebagai Sang Terang dalam kegelapan. Dalam diri Yesus, Sang Imanuel,Allah nyata hadir di antara kita sebagai penegasan bahwa kita yang rapuh sungguh bernilai bagi-Nya. Nama Imanuel dan ungkapan “Allah beserta kita” menandakan bahwa Allah hadir di antara kita dan bekerja untuk pemulihan diri kita. Penyertaan Allah memampukan kita untuk hidup melalui berbagai kecemasan dan kekhawatiran, konflik dan kekacauan, karena kita percaya bahwa transformasi di masa-masa sulit ini akan terjadi di bawah penyertaan Allah.
Salah satu pesan penting yang perlu kita renungkan dan sadari bersama adalah bahwa penyertaan Allah dikisahkan sejak Perjanjian Lama. Penyertaan seperti itu tampak jelas dialami oleh Musa. Ketika diutus untuk memimpin umat Allah keluar dari tanah perbudakan menuju Tanah Terjanji, Musa takut menghadap Firaun untuk melaksanakan perutusan itu karena sadar akan kelemahannya. Tetapi Tuhan menguatkan hatinya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau?” (Kel 3:10-14). Sama halnya dengan Nabi Yeremia. Dia enggan menerima perutusan Tuhan karena ia masih muda dan tidak pandai berbicara. Tuhan meneguhkan hatinya: “… kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau….” (Yer 1:7-8). Penyertaan Allah juga memampukan Jusuf melampaui kecemasan dan kekhawatirannya, untuk menerima lahirnya Sang Imanuel dari rahim Maria tunangannya yang belum ia nikahi (Mat 1:18-25).
Saudara-saudari yang terkasih,
Natal adalah berita sukacita dan perwartaan cinta karena Juruselamat, Sang Raja Damai, Allah beserta kita, lahir di dunia. Kekuatan cinta dan penyertaan Allah memampukan kita untuk menumbuhkan rasa setiakawan di tengah masyarakat, serta membangun kerelaan untuk melayani mereka yang terpinggirkan dan menderita. Kehadiran Allah di antara kita sekaligus mengingatkan bahwa kita semua diciptakan sama dalam gambaran Allah. Inilah dasar yang fundamental bagi martabat kita sebagai manusia, sekaligus alasan mendasar untuk melindungi dan merawat kehidupan setiap orang. Kehidupan itu tak ternilai harganya, karenanya kita harus berjuang secara total untuk merawat dan mempertahankannya.
Pertanyaan yang mesti kita renungkan untuk menjadikan perayaan Natal aktual pada masa sekarang ini adalah: bagaimana Gereja menjalankan perutusannya dalam masyarakat, bangsa dan negara kita yang sedang menghadapi berbagai macam tantangan itu? Tentu dengan mengikuti Yesus Kristus, Sang Imanuel, “yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik ….” (Kis. 10:38). Yesus yang sama “telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat milik-Nya sendiri yang rajin berbuat baik” (Tit. 2:14). Dengan berbagai macam perbuatan baik yang sesuai dengan perutusan dan pelayanan serta situasi dan kondisi kita masing-masing, kita mengalami Sang Imanuel sekaligus menghadirkan pengalaman akan Allah yang beserta kita.
Pengalaman akan kehadiran Allah menggerakan kita untuk mengikis habis ujaran kebencian, berita bohong, intoleransi, dan tindakan kekerasan apapun dengan tetap berbuat baik. Pengalaman akan kehadiran Allah juga meneguhkan kita untuk bersaksi tentang belas kasihan dan kemurahan Allah di tengah pandemi Covid-19, dengan cara bermurah hati dan saling bertolong-tolongan menanggung beban sesama kita. Kita melakukan semua itu sambil membangun kerjasama dengan pemerintah dan semua pihak yang bekerja keras untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19 guna menghadirkan kebaikan bagi negeri ini. Kita yakin bahwa dalam segala tantangan dan kesulitan hidup, Allah tetap beserta kita. ia membawa terang di tengah kegelapan; memberi harapan di tengah keputus-asaan. Tuhan memberkati.
Malam yang sunyi, bintang di atas, hadiah harapan dan cinta yang diberkati. Selamat Natal untuk Anda dan seluruh keluarga Anda. Saya berharap cinta Anda tanpa syarat dari Tuhan dalam semua mimpi hati Anda dan doa sehari-hari Anda. hanyacoretankami.blogspot.com : Sambutan malam Tahun baru, dengan mengatakan Selamat tinggal 2020 dan selamat datang 2021!
UCAPAN HARI NATAL 2020
Perayaan Natal Tahun 2020 Untuk Hari Raya umat Kristen- Selamat Pagi. Selamat Natal
- Merry Christmas 2020 bagi umat Kristiani yang merayakannya, semoga damai natal menyertai kita semua
- Selamat Hari Natal 2020. Semoga ditahun yang baru tetap sehat, makin sukses dan bahagia!. Amin
- Kehangatan mentari turun menyapa, kebahagiaan dan kedamaian telah datang, puji kepada Sang Kristus atas limpahan kasihnya untuk kita semua, hanyacoretankami.blogspot.com mengucapkan Selamat Natal dan Tahun baru.
- Untuk Teman-teman terkasih, Semoga kedamaian dan cinta kasih terus terlimpah dalam kehidupan karena inilah ucapan Perayaan Natal 25 Desember Tahun 2020 dari kami sebagai harapan dan semoga damai natal menyertai kita semua
- Semoga Terang Natal akan tinggal di hati kita & menjadi terang bagi keluarga serta sesama kita
- Semoga hari-hari libur Panjang Anda menyenangkan sebelum memperingati hari kelahiran Yesus Kristus setiap tanggal 25 Desember
- Karena Yesus telah menebus dosa-dosa umat manusia dengan pengorbanannya. Demikian Yesus di sebut juru selamat. Mari rayakan kelahirannya karena manusia membutuhkan Yesus Kristus (Dia adalah ALLAH dan Manusia seutuhnya dan yang sempurna) untuk menyelesaikan semua dosa manusia dengan darahNya
- Orang Kristen mempercayai Yesus sebagai "Juru Selamat" yang tugas utamanya adalah menyelamatkan jiwa seluruh umat manusia dari neraka akibat dosa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa. Tugas tersebut digenapi oleh Yesus pada saat Ia disalibkan, mati, dan dikuburkan.
- Harapan ini adalah suatu keinginan hati berdasarkan iman. Tanpa iman, maka manusia tidak akan mempunyai pengharapan. Harapan inilah yang membuat manusia bertahan menanggung segala macam penderitaan dan kesulitan hidup, karena berharap akan kehidupan kekal di surga. Nah, harapan adalah berfokus kepada sesuatu yang baik karena inilah ucapan dan kata-kata Perayaan Natal 25 Desember Tahun 2020 dari kami untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus.
- Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Dan Natal Tahun Baru ini mari percaya jika Panndemi akan berakhir karena kita memiliki pengharapan
- Masuki bulan Desember menjadi kesan dan perasaan tersendiri bagi banyak orang didunia khususnya umat Kristiani dalam menyambut hari raya Natal. Karena Natal adalah momen perayaan di mana Yesus Kristus telah lahir ke dunia. Seluruh umat Kristiani pergi ke gereja untuk merayakan hari Natal.
- Kelahiran Yesus ke dunia adalah bukti kasih Allah bagi manusia. Oleh karena itu Natal merupakan hadiah dari Tuhan yang paling besar dan wujud nyata Kasih Tuhan bagi manusia. Selamat merayakan hari Natal.
- Natal seharusnya dirayakan dengan mengucap syukur buat hidup yang diberi sambil melihat keadaan sekitar sambil bertindak untuk memberi warna bagi kehidupan manusia seperti Yesus yang datang memberi warna bagi kehidupan manusia.
- Natal mengajarkan bagaimana kita harus mengasihi orang lain. Natal mengajarkan bagaimana kita harus berbagi dengan orang lain termasuk berbagi dengan orang-orang kecil. Untuk itu natal dirayakan dengan kasih: Mengasihi sesama kita dengan memberikan perhatian kepada mereka yang memerlukan perhatian, kita mengasihi sesama karena Allah lebih dahulu mengasihi kita, Firman Tuhan dalam I Yohanes 4 : 19 berkata “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita”.
Baca: perayaan dan makna natal
PESAN NATAL 2020
Sebagai Pesan Natal tahun ini bagi kita yang ingin mengucapkan selamat, hanyacoretankami.blogspot.com kutip ucapan-ucapan dengan tema pesan bersama Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) “... Mereka akan menamakan-Nya Immanuel.” (Mat. 1:23). Berikut isi lengkap pesan tersebut:Saudara-saudari terkasih,
Kami, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia dan Konferensi Waligereja Indonesia, dengan penuh syukur menyampaikan salam sejahtera kepada Ibu dan Bapak, Saudari dan Saudara sekalian beserta seluruh keluarga.
Pada tahun ini kita merayakan Natal dalam suasana prihatin karena wabah Covid-19 sedang melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia. Virus ini telah merusak berbagai sendi kehidupan manusia. Banyak keluarga berduka karena kehilangan sanak saudara. Banyak pula yang kehilangan pekerjaan. Anak-anak yang harus belajar di rumah kehilangan kesempatan untuk bergaul dengan teman-teman sebaya. Umat gelisah karena tidak dapat beribadah sebagaimana mestinya. Dilaporkan juga bahwa angka kekerasan dalam keluarga bahkan perceraian meningkat. Kondisi ini diperparah dengan maraknya politik identitas yang meningkatkan ujaran kebencian, intoleransi beragama dan etnis, radikalisme agama, serta perpecahan di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat kita.
Seluruh situasi krisis ini mengingatkan kita bahwa sebagai manusia kita sesungguhnya rapuh, baik secara fisik maupun psikis. Kita dengan mudah bisa terjebak dalam keputusasaan akibat beratnya beban kehidupan yang harus kita kelola. Kita rentan terhadap keserakahan yang kerap menjebak kita untuk melakukan korupsi, serta ketidakadilan dalam relasi dengan orang lain maupun dengan lingkungan. Tubuh kita dengan mudah bisa sakit akibat terinfeksi virus, bahkan kita bisa meninggal seketika hanya karena sebuah kelalaian kecil. Keganasan virus ini juga menegaskan bahwa kita semua sama sebagai manusia, sekalipun profesi kita berbeda, suku kita berbeda, agama kita berbeda, pendidikan dan jabatan kita berbeda. Covid-19 mengingatkan bahwa kita semua bisa diserangnya, dan karenanya kita saling membutuhkan satu dengan lainnya.
Satu hal yang membuat kita tetap berdiri teguh di tengah badai ini adalah karena kita yakin bahwa hanya Allah saja sumber pertolongan kita. Sebagai orang Kristen kita bisa menderita sama seperti yang dialami orang lainnya, namun kita bisa menjalaninya dengan damai di dalam keyakinan bahwa Allah sorgawi berjalan bersama kita untuk menghadapinya. Allah tidak membiarkan kita dikuasai oleh roh ketakutan, tetapi oleh kekuatan cinta yang memampukan kita mengontrol hidup kita,dan menghadapi situasi yang sulit ini dengan keyakinan dan kedamaian sepenuhnya.
Saudara-saudari yang terkasih,
Baca: SEJARAH PERAYAAN NATAL
Merayakan Natal dalam situasi seperti ini mengajak kita untuk melihat dan merasakan kehadiran Yesus sebagai Sang Terang dalam kegelapan. Dalam diri Yesus, Sang Imanuel,Allah nyata hadir di antara kita sebagai penegasan bahwa kita yang rapuh sungguh bernilai bagi-Nya. Nama Imanuel dan ungkapan “Allah beserta kita” menandakan bahwa Allah hadir di antara kita dan bekerja untuk pemulihan diri kita. Penyertaan Allah memampukan kita untuk hidup melalui berbagai kecemasan dan kekhawatiran, konflik dan kekacauan, karena kita percaya bahwa transformasi di masa-masa sulit ini akan terjadi di bawah penyertaan Allah.
Salah satu pesan penting yang perlu kita renungkan dan sadari bersama adalah bahwa penyertaan Allah dikisahkan sejak Perjanjian Lama. Penyertaan seperti itu tampak jelas dialami oleh Musa. Ketika diutus untuk memimpin umat Allah keluar dari tanah perbudakan menuju Tanah Terjanji, Musa takut menghadap Firaun untuk melaksanakan perutusan itu karena sadar akan kelemahannya. Tetapi Tuhan menguatkan hatinya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau?” (Kel 3:10-14). Sama halnya dengan Nabi Yeremia. Dia enggan menerima perutusan Tuhan karena ia masih muda dan tidak pandai berbicara. Tuhan meneguhkan hatinya: “… kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau….” (Yer 1:7-8). Penyertaan Allah juga memampukan Jusuf melampaui kecemasan dan kekhawatirannya, untuk menerima lahirnya Sang Imanuel dari rahim Maria tunangannya yang belum ia nikahi (Mat 1:18-25).
Saudara-saudari yang terkasih,
Natal adalah berita sukacita dan perwartaan cinta karena Juruselamat, Sang Raja Damai, Allah beserta kita, lahir di dunia. Kekuatan cinta dan penyertaan Allah memampukan kita untuk menumbuhkan rasa setiakawan di tengah masyarakat, serta membangun kerelaan untuk melayani mereka yang terpinggirkan dan menderita. Kehadiran Allah di antara kita sekaligus mengingatkan bahwa kita semua diciptakan sama dalam gambaran Allah. Inilah dasar yang fundamental bagi martabat kita sebagai manusia, sekaligus alasan mendasar untuk melindungi dan merawat kehidupan setiap orang. Kehidupan itu tak ternilai harganya, karenanya kita harus berjuang secara total untuk merawat dan mempertahankannya.
Pertanyaan yang mesti kita renungkan untuk menjadikan perayaan Natal aktual pada masa sekarang ini adalah: bagaimana Gereja menjalankan perutusannya dalam masyarakat, bangsa dan negara kita yang sedang menghadapi berbagai macam tantangan itu? Tentu dengan mengikuti Yesus Kristus, Sang Imanuel, “yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik ….” (Kis. 10:38). Yesus yang sama “telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat milik-Nya sendiri yang rajin berbuat baik” (Tit. 2:14). Dengan berbagai macam perbuatan baik yang sesuai dengan perutusan dan pelayanan serta situasi dan kondisi kita masing-masing, kita mengalami Sang Imanuel sekaligus menghadirkan pengalaman akan Allah yang beserta kita.
Pengalaman akan kehadiran Allah menggerakan kita untuk mengikis habis ujaran kebencian, berita bohong, intoleransi, dan tindakan kekerasan apapun dengan tetap berbuat baik. Pengalaman akan kehadiran Allah juga meneguhkan kita untuk bersaksi tentang belas kasihan dan kemurahan Allah di tengah pandemi Covid-19, dengan cara bermurah hati dan saling bertolong-tolongan menanggung beban sesama kita. Kita melakukan semua itu sambil membangun kerjasama dengan pemerintah dan semua pihak yang bekerja keras untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19 guna menghadirkan kebaikan bagi negeri ini. Kita yakin bahwa dalam segala tantangan dan kesulitan hidup, Allah tetap beserta kita. ia membawa terang di tengah kegelapan; memberi harapan di tengah keputus-asaan. Tuhan memberkati.
KATA-KATA HARAPAN NATAL 2020 DAN TAHUN BARU 2021
Semoga Anda mendapatkan malam Natal yang indah dan Selamat Tahun Baru! hanyacoretankami berharap rayakan hari ini untuk kenangan liburan yang damai! Semoga kedekatan orang yang Anda cintai, keluarga, dan teman mengisi hati Anda dengan kebahagiaan. Selamat Natal semoga pesan dan ucapan ini membawa Anda bersinar cerah dengan kegembiraan dan niat baik!Malam yang sunyi, bintang di atas, hadiah harapan dan cinta yang diberkati. Selamat Natal untuk Anda dan seluruh keluarga Anda. Saya berharap cinta Anda tanpa syarat dari Tuhan dalam semua mimpi hati Anda dan doa sehari-hari Anda. hanyacoretankami.blogspot.com : Sambutan malam Tahun baru, dengan mengatakan Selamat tinggal 2020 dan selamat datang 2021!
Post a Comment for "PESAN DAN UCAPAN NATAL 2020"