7 Kumpulan Puisi Chairil Anwar

https://hanyacoretankami.blogspot.com/
Sastra puisi. (https://hanyacoretankami.blogspot.com/ sajak;


1. Tak Sepadan


Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa
Ahasveros


Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka


Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka


2. Cintaku Jauh Di Pulau


Gadis manis, sekarang iseng sendiri


Perahu melancar, bulan memancar
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya


Di air yang tenang, di angin mendayudi
perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”


Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!


Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.


3. Cinta dan benci


Aku tidak pernah mengerti
Banyak orang menghembuskan cinta dan
benci
Dalam satu napas


Tapi sekarang aku tahu
Bahwa cinta dan benci adalah saudara
Yang membodohi kita, memisahkan kita


Sekarang aku tahu bahwa
Cinta harus siap merasakan sakit
Cinta harus siap untuk kehilangan
Cinta harus siap untuk terluka
Cinta harus siap untuk membenci


Karena itu hanya cinta yang sungguh2
mengizinkan kita
Untuk mengatur semua emosi dalam
perasaan


Setiap emosi jatuh... Keluarlah cinta


Sekarang aku mengetahui
implikasi dari cinta
Cinta tidak berasal dari hati
Tapi cinta berasal dari jiwa
Dari zat dasar manusia


Ya, aku senang telah mencintai
Karena dengan melakukan itu
aku merasa hidup
Dan tidak ada orang yang dapat
merebutnya dariku


4. Yang Terampas dan Yang Terputus


Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
Menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru
dingin
Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah
baru padamu;
Tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
Tubuhku diam dan sendiri,
cerita dan peristiwa berlalu beku.


5. Rumahku


Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kaca jernih dari luar segala nampak
Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senjakala
Di pagi terbang entah ke mana
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Di sini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu


6. Senja Di Pelabuhan Kecil


kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua,
pada ceritatiang serta temali.
Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam.
Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan.
Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi.
Aku sendiri.
Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap


7. Aku


Kalau sampai waktuku‘
Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi


Puisi Chairil Anwar yang dikumpulkan diatas merupakan puisi dengan beragam tema. Tema-temanya mulai dari kegalauan sang penyair, Cinta dan benci hingga beberapa ungkapan persaaan Anwar.


Chairil Anwar dikenal sebagai penyair angkatan '45 yang memiliki julukan “Si Binatang Jalang”. Ia adalah seorang penyair angkatan '45 yang telah menulis 95 yang terdiri dari 70 sajak, 4 saduran, 10 sajak terjemahan, 6 prosa asli dan 4 prosa terjemahan


Demikian artikel yang dapat dibagikan pada hari ini di hanyacoretankami.blogspot.com!!!

Post a Comment for "7 Kumpulan Puisi Chairil Anwar "