hanyacoretankami.blogspot.com - Hari Lingkungan Hidup Sedunia jatuh pada tanggal 5 Juni yang ditandai oleh Konferensi Persatuan Bangsa-Bangsa (Berdirinya PBB) di Stockholm pada tanggal 5-16 Juni tahun 1972. Konferensi tersebut membahas terkait lingkungan hidup.
Adapun sejarahnya berawal dari Permasalahan lingkungan menjadi perhatian dan kekhawatiran masyarakat internasional pada saat kalangan Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan peninjauan terhadap hasil-hasil gerakan Dasawarsa Pembangunan Dunia ke-1 (1960-1970), guna merumuskan strategi Dasawarsa Pembangunan Dunia ke-2 (1970-1980).
Dalam pengantar laporan yang disampaikan oleh U Thant (Sekretaris Jenderal PBB), dinyatakan bahwa, “…untuk pertama kali dalam sejarah umat manusia telah terjadi krisis dengan jangkauan seluruh dunia, termasuk baik negara maju dan negara berkembang, mengenai hubungan antara manusia dan lingkungannya. Tanda-tanda ancaman telah dapat dilihat sejak waktu yang lama: ledakan penduduk, integrasi yang tidak memadai antara teknologi yang amat kuat dengan keperluan lingkungan, kerusakan lahan budidaya, pembangunan tidak berencana dari kawasan perkotaan, menghilangnya ruang terbuka dan bahaya kepunahan yang terus bertambah mengenai banyak bentuk kehidupan satwa dan tumbuhan. Tidak ada kesangsian bahwa apabila proses ini berlangsung terus maka kehidupan yang akan datang di bumi ini akan terancam (Hardjasoemantri, 1999).”
Bisa dikatakan kondisi lingkungan pada masa 1960an hingga 1970an sangat memprihatinkan dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat dunia. Tidak lagi berpusat pada daerah yang meiliki masalah lingkungan, melainkan nyaris seluruh dunia merasakannya. Salah satu masalah lingkungan yang merebak kala itu adalah wabah penyakit Minamata yang menyerang negara Jepang. Minamata sendiri merupakan sindrom yang merusak fungsi saraf. Di wilayah Eropa sendiri terjadi kabut asap yang berdampak buruk terhadap kesehatan. Asap tersebut diperkirakan merupakan dampak yang ditimbulkan pembakaran hutan di berbagai wilayah untuk pembangunan pada kisaran tahun 1960. Meski dampaknya tidak serta merta, tetapi akibat yang ditimbulkan benar-benar sangat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat.
Dari latar belakang inilah kemudian mendorong negara-negara di dunia melalui, PBB melaksanakan konferensi terkait lingkungan hidup yang pertama kali pada tahun 1972. Konferensi tersebut digelar di Stockholm, Swedia, pada tanggal 5-16 Juni tahun 1972. Adapun negara yang menjadi pengusul pertama diadakannya Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah Jepang dan negara Senegal.
Sejarah Hari Lingkungan Hidup Dunia perlu untuk diingat dan yang lebih utama lagi bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip harus digunakan dalam mengelola lingkungan hidup di masa depan melalui penerapan lingkungan internasional. Semoga bermanfaat.
Baca: KATA UCAPAN SELAMAT HARI LINGKUNGAN HIDUP TERBARU
Menlhk Republik Indonesia, 2022. "Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia”, http://p3ejawa.menlhk.go.id/article25-sejarah-hari-lingkungan-hidup-sedunia.html, diakses pada 01 Juni 2022 pukul 22.00. (https://hanyacoretankami.blogspot.com/ menlhk.go.id)
Adapun sejarahnya berawal dari Permasalahan lingkungan menjadi perhatian dan kekhawatiran masyarakat internasional pada saat kalangan Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan peninjauan terhadap hasil-hasil gerakan Dasawarsa Pembangunan Dunia ke-1 (1960-1970), guna merumuskan strategi Dasawarsa Pembangunan Dunia ke-2 (1970-1980).
Dalam pengantar laporan yang disampaikan oleh U Thant (Sekretaris Jenderal PBB), dinyatakan bahwa, “…untuk pertama kali dalam sejarah umat manusia telah terjadi krisis dengan jangkauan seluruh dunia, termasuk baik negara maju dan negara berkembang, mengenai hubungan antara manusia dan lingkungannya. Tanda-tanda ancaman telah dapat dilihat sejak waktu yang lama: ledakan penduduk, integrasi yang tidak memadai antara teknologi yang amat kuat dengan keperluan lingkungan, kerusakan lahan budidaya, pembangunan tidak berencana dari kawasan perkotaan, menghilangnya ruang terbuka dan bahaya kepunahan yang terus bertambah mengenai banyak bentuk kehidupan satwa dan tumbuhan. Tidak ada kesangsian bahwa apabila proses ini berlangsung terus maka kehidupan yang akan datang di bumi ini akan terancam (Hardjasoemantri, 1999).”
Bisa dikatakan kondisi lingkungan pada masa 1960an hingga 1970an sangat memprihatinkan dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat dunia. Tidak lagi berpusat pada daerah yang meiliki masalah lingkungan, melainkan nyaris seluruh dunia merasakannya. Salah satu masalah lingkungan yang merebak kala itu adalah wabah penyakit Minamata yang menyerang negara Jepang. Minamata sendiri merupakan sindrom yang merusak fungsi saraf. Di wilayah Eropa sendiri terjadi kabut asap yang berdampak buruk terhadap kesehatan. Asap tersebut diperkirakan merupakan dampak yang ditimbulkan pembakaran hutan di berbagai wilayah untuk pembangunan pada kisaran tahun 1960. Meski dampaknya tidak serta merta, tetapi akibat yang ditimbulkan benar-benar sangat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat.
Dari latar belakang inilah kemudian mendorong negara-negara di dunia melalui, PBB melaksanakan konferensi terkait lingkungan hidup yang pertama kali pada tahun 1972. Konferensi tersebut digelar di Stockholm, Swedia, pada tanggal 5-16 Juni tahun 1972. Adapun negara yang menjadi pengusul pertama diadakannya Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah Jepang dan negara Senegal.
Sejarah Hari Lingkungan Hidup Dunia perlu untuk diingat dan yang lebih utama lagi bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip harus digunakan dalam mengelola lingkungan hidup di masa depan melalui penerapan lingkungan internasional. Semoga bermanfaat.
Baca: KATA UCAPAN SELAMAT HARI LINGKUNGAN HIDUP TERBARU
Menlhk Republik Indonesia, 2022. "Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia”, http://p3ejawa.menlhk.go.id/article25-sejarah-hari-lingkungan-hidup-sedunia.html, diakses pada 01 Juni 2022 pukul 22.00. (https://hanyacoretankami.blogspot.com/ menlhk.go.id)
Post a Comment for "SEJARAH SINGKAT HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA"