UCAPAN MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW, BERIKUT SEJARAHNYA

https://hanyacoretankami.blogspot.com/
Ucapan Memperingati Maulid Nabi Muhammad berikut sejarah dan Makna (gambar : Hanyacoretankami)


Hanyacoretankami.blogspot.com - Ucapan Memperingati Maulid Nabi Muhammad. Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah. Sejarah dan makna Perayaan Maulid Nabi dinilai sebagai momen untuk mengingat, menghayati, dan memuliakan kelahiran Rasulullah SAW.


Tak hanya sekedar perayaan, momen Maulid Nabi ini dapat menjadikan kita untuk terus menjaga tali persaudaraan, menghindari permusuhan, dan menguatkan keimanan kepada Allah SWT.


Berikut ucapan selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriyah untuk para sahabat muslim yang merayakan. Semoga Allah SWT selalu membimbing kita dalam hidup damai, rukun, dan sentosa. Amin.


SEJARAH MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW

Memperingati Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada mulanya untuk membangkitkan semangat umat Islam. Sebab waktu itu umat Islam sedang berjuang keras mempertahankan diri dari serangan tentara salib Eropa, yakni dari Perancis, Jerman, dan Inggris. Kita mengenal musim itu sebagai Perang Salib atau The Crusade.


Pada tahun 1099 Masehi, tentara salib telah berhasil merebut Yerusalem dan menyulap Masjidil Aqsa menjadi gereja. Umat Islam saat itu kehilangan semangat perjuangan dan persaudaraan ukhuwah. Secara politis memang umat Islam terpecah belah dalam banyak kerajaan dan kesultanan. Meskipun ada satu khalifah tetap satu dari Dinasti Bani Abbas di kota Baghdad sana, namun hanya sebagai lambang persatuan spiritual.


Sultan Salahuddin Al-Ayyubi orang Eropa menyebutnya Saladin seorang pemimpin yang pandai mengena hati rakyat jelata. Salahuddin memerintah pada tahun 1174-1193 Masehi atau 570-590 Hijriah. Bani Ayyub katakanlah dia setingkat Gubernur. Pusat kesultanannya berada di kota Qahirah (Kairo), Mesir, dan daerah kekuasaannya membentang dari Mesir sampai Suriah dan Semenanjung Arabia.


Kata Salahuddin, semangat juang umat Islam harus dihidupkan kembali dengan cara mempertebal ke cintaan umat kepada Nabi mereka. Salahuddin mengimbau umat Islam di seluruh dunia agar hari lahir Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal kalender Hijriyah, yang setiap tahun berlalu begitu saja tanpa diperingati, kini harus dirayakan secara massal.


Ketika Salahuddin meminta persetujuan dari khalifah di Baghdad yakni an-Nashir, ternyata khalifah setuju. Maka pada musim ibadah haji bulan Dzulhijjah 579 H (1183 Masehi), Salahuddin sebagai penguasa haramain (Dua tanah suci Mekah dan Madinah) mengeluarkan instruksi kepada seluruh jemaah haji, agar jika kembali ke kampung halaman masing-masing segera menyosialkan kepada masyarakat Islam di mana saja berada.


Bahwa mulai tahun 580 Hijriah (1184 Masehi) tanggal 12 Rabiul Awal dirayakan sebagai hari maulid Nabi dengan berbagai kegiatan yang membangkitkan semangat umat Islam.


Salahuddin ditentang oleh para ulama. Sebab sejak zaman Nabi peringatan seperti itu tidak pernah ada. Lagi pula hari raya resmi menurut ajaran agama cuma ada dua yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.


Akan tetapi Salahuddin kemudian menegaskan bahwa perayaan Maulid Nabi hanyalah kegiatan yang menyemarakkan syiar agama bukan perayaan yang bersifat ritual, sehingga tidak dapat dikategorikan bid’ah yang terlarang. Salah satu kegiatan yang diadakan oleh Sultan Salahuddin pada peringatan Maulid Nabi yang pertama kali tahun 1184 (580 Hijriah) adalah menyelenggarakan sayembara penulisan riwayat Nabi beserta puji-pujian bagi Nabi dengan bahasa yang seindah mungkin.


Seluruh ulama dan sastrawan diundang untuk mengikuti kompetisi tersebut. Pemenang yang menjadi juara pertama adalah Syaikh Ja’far AlBarzanji. Karyanya yang dikenal sebagai Kitab Barzanji sampai sekarang sering dibaca masyarakat di kampung-kampung pada peringatan Maulid Nabi. Barzanji bertutur tentang kehidupan Muhammad, mencakup silsilah keturunannya, masa kanak-kanak, remaja, pemuda, hingga diangkat menjadi rasul.


Makna Maulid

Secara etimologi, istilah “maulid” berasal dari bahasa Arab (النبي مولد,مولد ( berarti "memperingati" hari lahir Nabi Muhammad SAW. Maulid atau Muludan dalam bahasa arab yakni Waladun ialah yang telah dilahirkan. Karena itu “Maulid Nabi Muhammad” berarti usaha memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad yang jatuh pada tahun Hijriyah tanggal 12 Rabiul Awal.


Makna Memperingati

Memperingati maulid ini dilakukan oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah NabiMuhammad SAW wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.


Kami mengucapkan selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Mencintai dengan tindakan dan bukti nyata meneladani ajaran luhur Nabi Muhammad SAW ke seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


Dekimainlah "ucapan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Sejarah berikut Makna Maulid" yang dapat dibagikan Hanyacoretankami.blogspot.com!

Post a Comment for "UCAPAN MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW, BERIKUT SEJARAHNYA "