Langkah-langkah Penyusunan ATP

Langkah-langkah Penyusunan ATP

Hanyacoretankami Edu. Langkah-langkah menyusun suatu Alur Tujuan Pembelajaran meliputi beberapa hal berikut.

https://hanyacoretankami.blogspot.com/


Lakukan Analisis Capaian Pembelajaran (CP)

Melakukan analisis CP yang memuat materi dan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Terdapat enam fase Capaian Pembelajaran (CP) antara lain;
  • Fase A untuk kelas I dan II
  • Fase B untuk kelas III dan IV
  • Fase C untuk kelas V dan VI
  • Fase D untuk kelas VII, VIII, dan IX
  • Fase E untuk kelas X
  • Fase F untuk kelas XI dan XII



Identifikasi Kompetensi tiap Fase

Mengidentifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan kompetensi-kompetensi sebelumnya yang perlu dikuasai peserta didik sebelum mencapai kompetensi di akhir fase.


Lakukan Analisis tiap elemen

Melakukan analisis setiap elemen dan atau sub- elemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan mata pelajaran dan CP pada Fase tersebut. Ada enam dimensi, yaitu:
  • beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
  • mandiri,
  • bergotong-royong,
  • berkebinekaan global,
  • bernalar kritis, dan
  • kreatif



Rumuskan Tujuan Pembelajaran (TP)

Berdasarkan identifikasi kompetensi-kompetensi inti di akhir fase, rumuskan TP dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai, pemahaman bermakna yang akan dipahami dan variasi keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai siswa untuk mencapai Tujuan Pembelajaran (TP).


Susun Tujuan Pembelajaran Secara linear

Setelah tujuan pembelajaran (TP) dirumuskan, susun tujuan pembelajaran secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.


Tentukan Lingkup Materi

Menentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran (setiap tujuan pembelajaran dapat memiliki lebih dari satu lingkup materi dan materi utama).


Tentukan Lingkup Materi

Berdasarkan perumusan TP tentukan jumlah jam pelajaran yang diperlukan. Sebagai contohnya, tujuan pembelajaran (TP) untuk mencapai suatu kompetensi pengetahuan 120 menit, keterampilan 480 menit, dan sikap 120 menit.


Prinsip Pengembangan

Pengembangan ATP harus memperhatikan minat dan perhatian peserta didik terhadap materi standar dan kompetensi dasar yang dijadikan bahan kajian. Dalam hal ini harus diperhatikan guru jangan hanya berperan sebagai transformator, tetapi juga harus berperan sebagai motivator, mendorong peserta didik untuk belajar, dengan menggunakan berbagai variasi media dan sumber belajar yang sesuai, serta menunjang pembentukan kompetensi dasar. Untuk kepentingan tersebut, berikut ini terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan ATP dalam menyesuaikan implementasi, antara lain:
  1. Sederhana dan Informatif. Perumusan ATP dipahami oleh penulis sendiri maupun pengguna/pembaca. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan istilah atau terminologi yang umum dan tidak bermakna ambigu atau tafsir ganda. Untuk penggunaan istilah khusus, penulis dapat menyertakan penjelasan secukupnya dalam bentuk glosarium.
  2. Esensial dan Kontekstual mengandung makna. Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau penting yakni kompetensi, konten, dan hasil pembelajaran. Selain itu, juga mempertimbangkan penyediaan pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan atau dunia nyata berupa aktivitas yang menantang, menyenangkan dan bermakna.
  3. Berkesinambungan. Antar fase dan antar tujuan pembelajaran saling terkait dan merupakan capaian secara runtut, sistematis, dan berjenjang untuk memeroleh CP yang telah ditetapkan dalam setiap mata pelajaran. Penyusunan dilakukan secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
  4. Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu: pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berjenjang selaras dengan tahapan kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) serta dimensi pengetahuan (faktual – konseptual – prosedural – meta kognitif). Pengoptimalan juga dilakukan pada penumbuhan kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) serta profil Pelajar Pancasila (Beriman, berkebinekaan global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri).
  5. Operasional dan Aplikatif. Rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses pembelajaran dan penilaian secara utuh yang dapat menjadi acuan operasional yang aplikatif untuk merancang modul ajar.
  6. Adaptif dan Fleksibel. Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, dan karakteristik satuan pendidikan serta mempertimbangkan alokasi waktu dan relevansi antar mata pelajaran serta ruang lingkup pembelajaran yakni intra kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.



Dalam hal ini, perlu dilakukan pembagian tugas guru, penyusunan kalender pendidikan dan jadwal pembelajaran, pembagian waktu yang digunakan secara proporsional, seperti penetapan penilaian, penetapan norma kenaikan kelas dan kelulusan, pencatatan kemajuan belajar peserta didik, pembelajaran remedial, program pengayaan, program percepatan, peningkatan kualitas pembelajaran, dan pengisian waktu jam kosong. Dalam kaitannya dengan ATP, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu:
  • Persiapan dipandang sebagai suatu proses yang secara kuat diarahkan pada tindakan mendatang, misalnya untuk pembentukan kompetensi, dan melibatkan orang lain.
  • Persiapan diarahkan pada tindakan dimasa mendatang, yang dihadapkan pada berbagai masalah, tantangan serta hambatan yang tidak pasti
  • Tujuan Pembelajaran erat hubungannya dengan bagaimana sesuatu dapat dikerjakan, karena itu ATP yang baik adalah yang dapat dilaksanakan secara optimal dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik



Demikian strategi menyusun tujuan pembelajaran (TP) yang dapat dibagikan kami sebagai bahan referensi pembaca Hanyacoretankami Edu. hanyacoretankami.blogspot.com!!!

Post a Comment for "Langkah-langkah Penyusunan ATP"