9 Contoh Pantun Jenaka Tentang Pajak dan Maknanya

https://hanyacoretankami.blogspot.com/
Gambar: hanyacoretankami.blogspot.com


Sedang mencari inspirasi untuk membuat pantun jenaka tentang Pajak yang lucu namun mendidik? Berikut contoh pantun jenaka tentang Pajak yang bagus dan makna-maknanya.


Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang terdiri dari empat baris dengan sampiran dan juga isi. Pantun sendiri berasal dari bahasa Minangkabau, patuntun, yang memiliki arti sebagai penuntun.


Puisi khas Indonesia ini memiliki bait yang bersajak a-b-a-b sehingga membuatnya berirama dan unik. Selain itu, pantun juga memiliki aneka jenis tema, seperti pantun nasihat, pantun agama, pantun teka-teki, hingga pantun jenaka.


Pada era yang modern ini, wajib pajak biasanya menggunakan pantun jenaka tentang Pajak untuk membuat konten yang menarik di media sosial. Selain dapat mengundang tawa, penggunaan pantun jenaka Pajak sendiri tentunya dapat membantu dalam melestarikan budaya asli Indonesia serta ajakan taat membayar pajak.


Untuk kamu yang penasaran seperti apa contoh pantun tentang Pajak yang dapat kamu gunakan, simak contoh pantun jenaka tentang Pajak dan maknanya berikut ini, ya sahabat Hanyacoretankami.blogspot.com!


Contoh pantun jenaka tentang Pajak untuk sosialisasi pajak

1. Biji Salak hitam warnanya,
Sama Nasi bukan Pasangannya
Bayar Pajak Semampunya,
Awasi saja penggunaannya.



Makna: Pantun ini merupakan ajakan untuk membayar pajak dan mengawai penggunaannya.


2. Buah salak keras kulitnya,
kalau dimakan manis rasanya
bayar pajak puas rasanya,
kalau dirasakan rakyat seluruhnya.


Makna: Pantun ini merupakan pantun untuk sosialisasi pajak beserta manfaat yang dirasakan dari pembayaran pajak.


3. Pagi-pagi berolah raga,
kesandung batu sakit rasanya
kalau pingin pajak merata
Hanyacoretankami belum kenal Dirjend-nya.


Makna: sebuah candaan mengenai seorang yang pingin kenal Dirjend pajak.


4. bersepeda sehat mengayuh pelan,
jaga jarak yang aman dengan depan
sejahtera rakyat berkehidupan,
jika pajak yang menjadi tumpuan.


Makna: informasi pajak bisa menjadi tumpuan mensejahtera rakyat.


5. Kami berdia mau ngerujak
Ngerujaknya dirumah abang rojak
Orang tua bijak
pilih menantu orang pajak.


Makna: Bagi wajib pajak, banyak hal yang dianggapnya lucu. Seperti pantun jenaka diatas yang bermakna candaan agar punya menantu yang bekerja di Kantor pajak.


6. Buah salak buah pepaya,
jangan lupa bayar pajak Ya.


Makna: pantun jenaka ini adalah mengingatkan untuk tak lupa membayar pajak.


7. Makan rujak
pake ketupat
Bayar pajak
jangan lupa zakat.


Makna: pantun jenaka di atas adalah pajak dan zakat sama pentingnya.


8. lagi ngupil disiram rujak,
gimana mo adil kalo ga bayar pajak.


Makna: Pantun 2 baris ini merupakan jawaban yang tepat bagi orang yang menuntuk keadilan pajak.


9. ke grand mall beli rujak,
tukang rujak kepalanya botak.
masa kita udah bayar pajak
tapi jalan raya masih rusak.


Makna: Pantun Jenaka Tentang Pajak yang memiliki makna bertanya udah taat pajak tapi banyak jalan yang rusak.

Baca Juga: 20 KATA/ KUTIPAN PAJAK

Untuk membantu suasana menjadi cair, Pantun Jenaka Tentang Pajak ini dapat kamu gunakan sebagai candaan-candaan singkat untuk sosialisasi pajak serta manfaat yang dirasakan dari pembayaran pajak. Tentunya, Pantun Jenaka Tentang Pajak ini memiliki banyak tema sosialisasi yang dapat kamu lontarkan sesuai dengan suasana yang ada.


Selain itu, menggunakan Pantun Jenaka Tentang Pajak ini tidak hanya unik tetapi juga merupakan cara termudah untuk selalu melestarikan budaya asli kita agar tidak terlupakan. Penggunaan pantun jenaka Pajak sendiri tentunya dapat membantu dalam melestarikan budaya asli Indonesia serta ajakan taat membayar pajak dan dapat juga untuk dijadikan konten di media sosial kamu.

Post a Comment for "9 Contoh Pantun Jenaka Tentang Pajak dan Maknanya"